Selasa, 23 Desember 2014

FRAUD ACCOUNTING PERUSAHAAN MULTIKULTURAL

FRAUD ACCOUNTING PERUSAHAAN MULTIKULTURAL



FRAUD ACCOUNTING
Fraud adalah tindakan curang, yang di lakukan sedemikian rupa sehingga menguntungkan diri sendiri/kelompok atau merugikan pihak lain.
Fraud mengandung beberapa unsur, yaitu :
1.      Tindakan yang di sengaja
2.      Kecurangan
3.      Keuntungan pribadi/ kelompok
Jenis-jenis fraud berdasarkan association of certified fraud examiners (ACFE), internal fraud (tindakan penyelewengan di dalam perusahaan atau institusi) dikelompokan menjadi 3 jenis, yakni :
1.      Fraud terhadap asset
Penyalahgunaan asset perusahaan entah itu di curi atau di gunakan utuk keperluan pribadi tanpa izin dari perusahaan. Seperti kita ketahui asset perusahaan bisa berbentuk kas (uang tunai) dan non kas.
2.      Fraud terhadap laporan keuangan
ACFE membagi jenis fraud ini menjadi 2 macam yaitu financial dan non financial
3.      Korupsi
ACFE membagi jenis fraud ini menjadi 2 macam yaitu konflik kepentingan dan menyuap atau menerima suap, timbal balik.
Contoh kasus :
Kasus kredit fiktif yang melibatkan tiga pegawai bank syariah terkemuka di Indonesia yang di lakukan oleh dua orang kepala cabang, dan satu orang bawahannya yang mengaku accouting officer yang belakangan di ketahui menjabat sebagai account offiser. Total kredit yang dicairkan sebesar Rp 102 M dengan kerugian mencapai Rp 52 M. Modusnya adalah melakukan pencairan kredit fiktif dengan menggunakan nama 197 debitur dimana 113 debitur adalah fiktif. Pencairan dana kredit di mulai tahun 2011.
Lebih menarik lagi ketika membuka corporate website dan menemukan press release yang menyatakan bahwa laporan keuangan bank syariah tersebut memperoleh kategori perusahaan swasta (private), keuangan (finance) dan tertutup (non listed) selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2009-sampai 2012. Penghargaan bergengsi itu merupakan kerja sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Kementrian Keuangan, Direktorat Jendral Pajak, Indonesia Stock Exchange, Ikatan Akuntan Indonesia dan Komite Nasional Kebijakan Governance.
Bahkan, setelah mendownload laporan keuangan tahun 2012 disitu seresminya, laporan auditor independen menyatakan laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Ini tentu menunjukan kepada kita bahwa opini  yang yang bagus dari auditor independen tidak serta membebaskan fraud atau kecurangan.

ANALISIS
Dari kasus di atas kita harus melakukan evaluasi dan persetujuan yang cermat atas seluruh transaksi kas keluar dan selalu melakukan rekonsiliasi rekening pada setiap akhir bulan. Menempatkan lebih dari satu orang untuk mengendalikan akun, seharusnya untuk menghindari kasus yang sama harus mengembangkan pendidikan pencegahan fraud bagi karyawan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar