FRAUD ACCOUNTING
Fraud adalah tindakan
curang, yang di lakukan sedemikian rupa sehingga menguntungkan diri
sendiri/kelompok atau merugikan pihak lain.
Fraud mengandung beberapa unsur,
yaitu :
1.
Tindakan yang di
sengaja
2. Kecurangan
3.
Keuntungan pribadi/
kelompok
Jenis-jenis fraud berdasarkan
association of certified fraud examiners (ACFE), internal fraud (tindakan
penyelewengan di dalam perusahaan atau institusi) dikelompokan menjadi 3 jenis,
yakni :
1.
Fraud terhadap asset
Penyalahgunaan
asset perusahaan entah itu di curi atau di gunakan utuk keperluan pribadi tanpa
izin dari perusahaan. Seperti kita ketahui asset perusahaan bisa berbentuk kas
(uang tunai) dan non kas.
2. Fraud
terhadap laporan keuangan
ACFE
membagi jenis fraud ini menjadi 2 macam yaitu financial dan non financial
3. Korupsi
ACFE
membagi jenis fraud ini menjadi 2 macam yaitu konflik kepentingan dan menyuap
atau menerima suap, timbal balik.
Contoh kasus :
Kasus kredit fiktif
yang melibatkan tiga pegawai bank syariah terkemuka di Indonesia yang di
lakukan oleh dua orang kepala cabang, dan satu orang bawahannya yang mengaku
accouting officer yang belakangan di ketahui menjabat sebagai account offiser.
Total kredit yang dicairkan sebesar Rp 102 M dengan kerugian mencapai Rp 52 M. Modusnya
adalah melakukan pencairan kredit fiktif dengan menggunakan nama 197 debitur
dimana 113 debitur adalah fiktif. Pencairan dana kredit di mulai tahun 2011.
Lebih menarik lagi
ketika membuka corporate website dan menemukan press release yang menyatakan
bahwa laporan keuangan bank syariah tersebut memperoleh kategori perusahaan
swasta (private), keuangan (finance) dan tertutup (non listed) selama 4 tahun
berturut-turut dari tahun 2009-sampai 2012. Penghargaan bergengsi itu merupakan
kerja sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Kementrian Keuangan,
Direktorat Jendral Pajak, Indonesia Stock Exchange, Ikatan Akuntan Indonesia
dan Komite Nasional Kebijakan Governance.
Bahkan, setelah
mendownload laporan keuangan tahun 2012 disitu seresminya, laporan auditor
independen menyatakan laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa pengecualian
(WTP). Ini tentu menunjukan kepada kita bahwa opini yang yang bagus dari auditor independen tidak
serta membebaskan fraud atau kecurangan.
ANALISIS
Dari kasus di atas kita
harus melakukan evaluasi dan persetujuan yang cermat atas seluruh transaksi kas
keluar dan selalu melakukan rekonsiliasi rekening pada setiap akhir bulan.
Menempatkan lebih dari satu orang untuk mengendalikan akun, seharusnya untuk
menghindari kasus yang sama harus mengembangkan pendidikan pencegahan fraud
bagi karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar