2. Kalian temukan dan
deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah !
JAWABAN :
Karya ilmiah adalah sebuah tulisan
yang berisi tentang serangkaian hasil pemikiran seseorang. Karya ilmiah
biasanya diuraikan dalam bentuk laporan tertulis yang isinya memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
sesuai ketentuan yang berlaku.
Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam
tulisan harus
mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan
tersebut.
2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana
pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar,
lokakarya dan sebagainya.
3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi
ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu
dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka
harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut.Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsurunsur
yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan
tersebut.
2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana
pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar,
lokakarya dan sebagainya.
3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi
ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu
dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka
harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut.Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsurunsur
yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya
sebagai berikut:
- Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah
bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
- Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif,
yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
- Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat,
biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup.
- Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
Tahap
Penyusunan Karya Ilmiah
Berikut ini akan dijelaskan tentang tahapan
penyusunan karya ilmiah menurut Zaenal Arifin (2003) sebagaimana dikutip oleh
Bambang Dwiloka dan Rati Riana (2005:9-24). Pada dasarnya, dalam penyusunan
karya ilmiah terdapat empat tahap, yaitu :
1) Pemilihan
Topik/Masalah
2) Pembatasan
Topik dan Penentuan Judul
3) Pembuatan
Kerangka Karya (outline)
daftar isi dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar
pustaka dan lampiran (jika ada).
Pada dasarnya, penulis karya ilmiah mempunyai hak prerogatif
untuk menyusun daftar isinya sendiri. Akan tetapi, paling sedikit sebuah karya
ilmiah berisi tiga bab, yaitu pendahuluan, isi atau analisis, dan penutup. Jika
isi atau analisis itu agak luas, kita dapat memecah isu itu menjadi dua atau
lebih bab sehingga kaya ilmiah menjadi empat bab atau lebih.
b. Pengumpulan
Data
Dalam
diskursus ilmu penelitian, data dapat dikumpulkan melalui pengamatan
(observasi), wawancara atau eksperimen (percobaan).
C. Pengorganisasian dan Pengonsepan
Jika
data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut.
Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusun
menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus
mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan.
Misalnya, jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis
dengan teknik statistic. Selanjutnya, penyusun dapat mulai mengonsep karya
ilmiah itu dengan urutan dalam ragaan yang ditetapkan.
d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih
dahulu memeriksanya. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan
yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan
penjelasan yang dirasakan sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas,
pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya,
termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
e. Penyajian/Pengetikan.
Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi
kerapian dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam
karya ilmiah. Misalnya penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit
luar, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan
unsur-unsur dalam daftar pustaka.
4. Sistematika Karya Ilmiah
Di atas telah dijelaskan bahwa karya ilmiah memiliki banyak
varian. Setiap varian tersebut memiliki sistematika yang berbeda. Dalam
kesempatan ini, penulis hanya akan mendeskripsikan sistematika penulisan karya
ilmiah jenis makalah. Pertimbangannya, jenis makalah merupakan jenis karya
ilmiah yang paling sering disusun oleh mahasiswa. Sehingga diharapkan akan
lebih bermanfaat secara praktis.
Deskripsi tentang sistematika penulisan makalah berikut ini
dikutip dari buku “Teknik Menulis Karya Ilmiah”karya Bambang Dwiloka dan Rati
Riana.
Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan antara makalah
panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah
halamannya lebih dari 20 halaman. Secara garis besar, makalah panjang terdiri
dari atas tiga bagian; yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.
· Bagian Awal
· Halaman Sampul
· Daftar Isi
· Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
· Bagian Inti
· Pendahuluan
· Latar Belakang Penulisan Makalah
· Masalah atau Topik Bahasan
· Tujuan Penulisan Makalah
· Teks Utama
· Penutup
· Bagian Akhir
· Daftar Rujukan
· Lampiran (jika ada)
Setiap bagian dari sistematika di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
-
Halaman Sampul
Dicantumkan judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya
makalah, nama penulis makalah dan tempat serta waktu penulisan makalah. Terkait
dengan pembuatan judul makalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1.
Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat.
2.
Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentuk
kalimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik (.).
3.
Judul makalah hendaknya singkat dan jelas, sebaiknya berkisar 5-15 buah kata.
4.
Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun, judul
makalah harus tetap mencerinkan isi makalah.
-
Daftar Isi
Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari
20 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan (1) judul bagian
makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata
tugas), (2) penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor
halaman tempat pemuatannya dalam makalah, dan (3) penulisan daftar isi
dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan antarbagian dua spasi.
-
Daftar Tabel dan Gambar
Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama)
dituliskan secara lengap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya
penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan terpisah, tetapi jika hanya
terdapat sebuah tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan
dengan daftar isi makalah.
-
Bagian Inti
Ada tiga macam cara penulisan yang dapat
dipakai dalam susunan bagian inti, yaitu :
1.
Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab),
2.
Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad, dan
3.
Penulisan tanpa menggunakan angka maupun abjad
-
Pendahuluan
Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan
dengan cara seperti berikut :
1.
Setiap unsur bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian.
2.
Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai
subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian pendahuluan.
Untuk menandai pergantian unsur, dapat dilakukan dengan pergantian paragraf.
-
Latar Belakang
Butir-butir yang seyogyanya ada dalam latar belakang adalah
hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. hal-hal dimaksud dapat berupa
paparan teoretis atau pun paparan yang bersifat praktis, tetapi juga bukan
alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan
pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan
bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.
-
Masalah atau Topik Bahasan
Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada
persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakupi persoalan yang
memerlukan penjelasan, deskripsi atau penegasan lebih lanjut. Beberapa
pertimbangan dalam menentukan topik adalah :
1.
Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis maupun segi
teoritis dan layak untuk dibahas.
2.
Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
3.
Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau
terlalu baru bagi penulis.
4.
Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk
diperoleh
-
Tujuan Penulisan Makalah
Makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah
pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar